DAERAHMalukuNamlea

Saiba Latuconsina: Beras Subsidi Telah Terjual Sebanyak 801 Ton Tahun 2025, Ini Penjelasannya

Namlea, Radartipikor.com — Beras subsidi atau beras murah yang disalurkan di 10 kecamatan se-Kabupaten Buru sepanjang tahun 2025 telah mencapai 801 ton. Penyaluran dilakukan melalui Bulog dengan pengawasan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru. Pemerintah daerah dan Bulog hanya melaksanakan arahan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan Bulog Pusat.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru, Ny. Saiba Latuconsina, kepada Radartipikor di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Menurut Saiba, daftar penerima manfaat disusun berdasarkan data yang berasal dari kementerian terkait. “Nama-nama penerima manfaat semuanya dari Bapenas melalui data PTSK, Dinas Sosial, dan beberapa lembaga kementerian terkait. Datanya dari Kemensos; keluarlah data DTSEN( Data Tunggal Ekonomi Sosial) yang dipakai untuk data tahun 2025. Selanjutnya datanya disampaikan kepada Badan Pangan Nasional melalui Bulog, kemudian data DSN itu yang dipakai oleh Bulog sebagai penyalur,” jelas Ny. Saiba.

Dia merinci alokasi dan realisasi penjualan beras subsidi sepanjang tahun: Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru menjual 16 ton, Polres Buru 85 ton, dan mitra pasar 700 ton, sehingga total yang telah disalurkan mencapai 801 ton untuk 10 kecamatan, kecuali Kecamatan Batabual.

Soal harga, Saiba menegaskan bahwa penjualan beras subsidi tetap berada pada batas harga eceran tertinggi (HET). “Beras murah tersebut kami jual tidak melampaui harga HET, dengan harga Rp58.000 sampai Rp62.500 untuk beras murah 5 kg,” kata Ny. Saiba.

Untuk menyambut Natal 2025, pihaknya menyiapkan tambahan stok beras murah yang akan mulai didistribusikan pada akhir November. Alokasi khusus untuk Kota Namlea dan sekitarnya diperkirakan 4–6 ton.

Saiba juga menjelaskan mekanisme penyaluran bantuan pangan non-tunai (BPNT) dan paket bantuan: “Selain itu, dalam sehari dua beras Bapan untuk ravel 2 bulan akan disalurkan, dan setiap KK mendapat 20 kg, dan minyak goreng. Tetapi di tahap satu kemarin setiap KK tidak dapat minyak goreng. Satu KK berhak menerima 2 liter minyak goreng, dan kalau untuk 2 bulan setiap KK mendapatkan minyak goreng sebanyak 4 liter,” ujarnya.

BACA JUGA  Integritas Ketua BK DPRD Buru Dipertanyakan? Publik Tuntut Kepastian Proses Kasus Bella Shofie

Memandang ke depan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru telah menyiapkan program kerja untuk 2026. Program pertama adalah pelaksanaan Asta Cita di bidang ekonomi dan pertanian. Program kedua adalah Gerakan Pangan Murah, yang tidak hanya menjual beras murah tetapi juga bahan kebutuhan pokok lain seperti gula, telur, bawang merah dan putih, serta terigu.

Saiba menambahkan bahwa penyediaan cadangan pangan merupakan langkah antisipatif untuk menghindari dampak inflasi, banjir, dan kenaikan harga pangan yang tajam. “Cadangan pangan tidak akan dihabiskan dalam tahun itu, dengan tujuan mengantisipasi cuaca ekstrem. Biarpun tidak ada musibah alam yang ekstrim, beras cadangan tidak bisa dikeluarkan begitu saja,” tambahnya.

 

Liput: (Rin)