Halsel, RadarTipikor.Com – Dari informasi yang didapatkan awak media Radar Tipikor.Com yang bersumber dari beberapa warga. Pengawas APMS BUDI, sering didapati menjual BBM jenis PETRALITE ke para Penimbun BBM di Desa Wayaloar dengan harga Rp.11.000 Rupiah per liter dimana harga tersebut tidak sesuai dengan HARGA ECERAN TETAP yang telah di tetapkan Pemerintah yaitu Rp.10.000 per liter.
Informasi tersebut di dapatkan setelah wartawan mewawancarai sejumlah pembeli BBM jenis Petralite di Desa Wayaloar
Menurut warga yang minta namanya tidak dibeberkan di media mengatakan, Kegiatan tersebut sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir yang mengakibatkan sering terjadi kelangkaan BBM di Desa Wayaloar dan sekitarnya.
Adapun modusnya, kata warga, ketika BBM tersebut masuk ke APMS Desa Wayaloar, kemudian Sdr. BUDI langsung menyuplai BBM tersebut ke para penimbun BBM di Desa Wayaloar, dengan cara mengangkut BBM jenis petralite dengan mengunakan Jerigen pada saat malam hari
“Selain menyuplai BBM jenis petralite kepada para Penimbun BBM di Desa Wayaloar, modus lainya yang dilakukan oleh Sdr. BUDI adalah dengan bekerja sama dengan Sdr. RISMAN untuk menyuplai BBM jenis Petralite dan pertamax ke Desa2 lainnya, dengan cara Sdr. BUDI menjual BBM jenis Petralite dan pertamax kepada Sdr. RISMAN Kemudian Sdr. RISMAN mengangkut dengan menggunakan Perahu Kayu miliknya yang berdaya angkut sekitar 5 ( lima ) ton,
Ia mengangkut dari APMS dengan menggunakan Jiregen kemudian menjual BBM jenis petralite ke Desa desa di pesisir Kecamatan Obi Selatan terutama ke Desa Mano dan Desa Loleo yang berbeda pulau dengan Pulau obi, jelas sumber
Akibatnya, ungkap sumber, sehingga terjadi penggelembungan harga BBM di pesisir Kecamatan Obi Selatan dimana BBM jenis Petralite di Desa oci, Desa Mano dan Desa Loleo mencapai Rp. 13.000 sampai Rp. 15. 000, sedangkan jenis Pertamax mencapai harga Rp.18.000
Diketahui berdasarkan sumber dari Warga Nama-nama yang diduga penimbun BBM di Desa Wayaloar yakni, SOFYAN, LA LUD dan LA KONGA
Laporan, (Dodi)