Halteng, RadarTipikor.Com – Bupati Ikram Malan Sangaji dimunta Cabut ijin APMS Nakal. Pasalnya, menurut Warga yakni Melki Bawotong salah seorang karyawan, yang bekerja di perusahan PT. Iwip dirinya mau mengantri BBM, ada mesin Nosel, di APMS, tapi pelayanannya yang ada di mesin Nosel tidak di gunakan langsung, agar cepat dapat di Proses Pelayanan untuk ke kendaraan masyarakat, namun hanya menggunakan liter beras
Dikatakan Melki, “setau saya di mana mana ketika usaha yang ada harus ikuti sesuai aturan dan karna APMS Pertha shop pertamini dan yang terahkir adalah Pertamina harus pakai nosel karna takaran BBM itu atau ukuran per Liternya sudah di atur oleh Kementrian Migas, sampaidi keluar kan aturan undang undang migas dan sebagai nya,
“Kalau APMS yang ada di Desa Lelilef Woe Bulen ini kami mengerti dengan adanya permainan para tengkulak BBM yang ada di wilayah Weda Tengah dan ini sudah Lama bahkan bukan cuma Bensin saja yang mereka bermain tapi yang Lebih parah nya Lagi adalah minyak Tanah ,
Sedang kan minyak tanah, kata dia lagi, itu adalah minyak bersubsidi, saya berapa kali Lihat Langsung di angkut pakai mobil pickap putih orang Gorontalo yang ber bisnis dengan pengelola APMS, biasa di panggil ibu Fat, anak dari pak haji awat pemilik APMS, ungkapnya
Ibu Fat saat dikonfirmasi sebagai Pengelola APMS Weda Tengah di Desa Woe Bulen di hubungi via handphone,dan WhatsApp ibu fat tidak memberi respon begitu juga dengan ibu Lela Kabag Ekbang, tak peduli saat hendak dikonfirmasi
Diduga ada kronisasi, antara ibu Lela sebagai kabag Ekbang, dan ibu Fat sebagai pengelola APMS, sudah tau APMS, Kerja pelayanan nya pakai jerigen dan Liter ukuran beras masih saja di berikan ijin ber operasi ini sudah menyalahi aturan yang di keluarkan dari kementrian migas, karna APMS,
“Ini jual BBM bukan jualan Beras di toko atau di warung, kenapa di dalam APMS pelayanan nya ke masyarakat atau kepada, konsumen harus dilayani pakai ukuran Liter yang di pakai ukur beras di warung,” kesal warga
“Olehnya itu diminta kepada bapak Bupati Ikram Malan Sangaji, tolong segera cepat tindak tegas tengkulak, BBM, yang ada di APMS weda tengah desa Lelilef woe bulen karna mereka yang ada di APMS, sudah Sekian Lama meraup ke untungan dengan cara yang tak jujur,
“Masyarakat meminta kepada Bapak Bupati agar mencabut saja ijin yang ada di APMS, Desa Lelilef woe bulen karna kami masyarakat pantau terus setiap stok BBM masuk di APMS, sebelum mobil tangki BBM masuk di belakang APMS sudah ada kendaran pick up jenis green max yang parkir,”ucap melki. (Steven)