Namlea, Radar Tipikor.com – Terkait pemberitaan yang lagi viral beberapa pekan lalu tentang ramainya aktivitas tong Rendaman serta Dompeng tampaknya tidak ada tanda-tanda aktivitas tersebut dihentikan oleh pihak yang terkai, Sabtu 28/8/2021
Aktivitas tong milik pengusaha tambang Mantri Molle yang bekerja sama dengan oknum APRI, Irawan Molle yang berada dekat dengan pemukiman warga Desa Dava masih aktif. Ironisnya, tong tersebut tepat berada berdampingan dengan saluran irigasi. Bahkan, ribuan karung material emas yang siap diolah di dalam tong masih mengantri.
Di konfirmasi pemilik tong yang berada di desa Dava, Irawan menjelsakan “Kegiatan yang sedang berjalan menggunakan Bahan Ramah Lingkungan yang tidak merusak lingkungan, Kami membantu pemerintah terkait solusi pengolahan yang aman dan bebas bahan kimia berbahaya seperti sianida,” jelasnya kepada media ini
Lanjutnya, berkaca pada penyisiran besar besaran pada tahun 2015 sehingga tahun 2021 yang menjadi masalah adalah pencemaran lingkungan dari hasil pengolahan emas, tutupnnya di via Was’aap.
Usai melihat aktivitas tong, media ini kembali menulusuri aktivitas rendaman yang ada tepian sungai jalur A. Dalam Pantauan media ini, rendaman yang semula ditertibkan oleh pihak keamanan pada saat itu Kini kembali dibenahi untuk selanjutnya dilakukan pengolahan rendaman dengan menggunakan bahan kimia berbahaya.
Terkait degan aktivitas tong yang beroperasi di wilayah, Kecamatan Waelata dan Kecamatan Lolongguba Kabupaten Buru, salah satu penanggung jawab tong milik pengusaha tambang, Haji Komar, yang akrab di sapa Bravo via telepon seluler mengatakan, “Alhamdulillah aktivitasnya berjalan dengan lancar”, ucapnya.
Bravo dengan bangga mengatakan, aktivitas tongnya yang ada di Desa Wabloi, Kecamatan Lolongguba itu masih beroperasi sampe sekarang, masih operasi. Alhamdulillah lancar” jawab Bravo via telepon.
Senada dengan Bravo, salah satu pemilik tong yang ada di Unit 11, Kecamatan Lolongguba, salah seorang pemilik tong juga mengatakan hal yang sama yakni, aktivitas tong miliknya masih beroperasi dengan lancar. Bahkan saat tau aktivitasnya akan di ekspose media, dia mengatakan,” iya mantap katanya,”
Beberapa penambang yang ditemui di sungai jaluar A Dusun Wamsait yang hendak melakukan aktivitas di atas Gunung Botak juga mengatakan bahwa mereka bekerja dengan susah payah mencari emas 1-2 gram dengan tidak nyaman. Pasalnya, yang kena penertiban lebih fokus ke Gunung Botak sementara aktivitas pengusaha yang besar seperti tong, Dompeng, rendaman dengan bangga menyatakan pekerjaan mereka lancar dan aman, “ungkap Salah satu penambang
“Katong ni karja par cari satu dua gram saja Deng hati was-was. Kadang Katong cuma tada orang pung sisa-sisa karpet. Katong musti Pasang talinga par dengar penertiban. Sementara yang basar-basar ni dong karja nyaman eee…Katong su tar tau lai”, keluh beberapa penambang yang enggan namanya dipublikasikan.
Laporan (Fr/07)